kebangkitan babat
kapan ya?
kok kelihatannya semakin lama semakin mundur saja
coba lihat bangunan gedung garuda dan CTN di depannya. kelihatan kalau dulu babat sangat berpengaruh. apa ada bangunan sezaman yang lebih gede dari itu di lamongan???
dulu mbabat tempatnya juragan2 mbako, lalu juragan2 sapi...
mbabat dulu perempatan yang jadi tempat "dun-dunane" barang dagangan untuk kemudian di sebar ke Tuban dan Bojonegoro.....
coba tanya pedagang lama di pasar babat, bagaimana omzetnya dibanding dulu....
sekarang... mbabat itu kan cuma...
paling timur ya hanya sampek polsek. paling barat ya hanya sampek spbu yang kuecil di mbanaran itu. paling selatan? ya cuman sampek sipur. paling utara? ya pasar pitik....
mbabat ya cuman sak glubek itu thok!
saya membayangkan babat punya beberapa potensi besar yang sejak dulu dimiliki
pertama, posisi perempatan. semua pasti mafhum dengan posisi ini. seandainya peemerintah sejak dulu membangun infrastruktur jalan dan pergudangan yang memadai pasti mbabat akan lebih besar dari mojosari yang cuman jalur alternatif. coba lihat mojosari sekarang.....
kedua, nggawan. dulu tentu distribusi barang pasti lewat sungai. makanya kemudian di salah satu kelokan bengawan muncul pasar. ya pasar mbabat itu. logikanya pasar mbabat itu pasti pasar yang sudah sangat lama ada.
kenyataan ini mestinya membawa dua konsekwensi. pertama mestinya orang mbabat banyak yang memiliki kebiasaan bahkan tradisi dagang. orang mbabat mestinya lebih kosmopolitan. potensi luar biasa bagi sebuah kota. kedua, jika ada perencanaan yang betul kawasannya sudah melebar. tapi coba anda bangun toko di mbedahan saja. lak pasti bangkrut. wong saerah saja gulung tikar. lihat awam bisa berkembang pesat. penyebabnya adalah mbabat tumbuh tanpa skanario. dengan tanpa perencanaan, perkembangan tidak akkan melebar.
kenapa potensi ini tidak dimanfaatkan pemerintah?
mestinya sejak tahun 80-an dulu babat sudah mampu buat jalan lingkar, mestinya babat buat pergudangan di sekitar nggembong. mestinya kantor pos, pegadaian, kantor PDAM dan kantor telkom dipindah disebar ke plaosan, puncak wangi, karang kembang.
biar keramaiannya menyear. bus antar kota dilarang lewat JL Raya Babat. diadakan angkot.
SDN I Babat direlokasi, atau ditutup saja, soalnya sudah dicover SDN VII.
bekas lahan gedung2 pemerintah itu dibangun pasar semi modern. ingat berapa kali camat babat diganti2 buat memaksakan pembangunan pasar babat. kenapa pasar mbabat dipaksa mau di-modern-kan, padahal ada laha pemerintah yang bisa dipakai?
ada apa di balik semua ini?
kenapa jalan lingkar tidak pernah terealisasi?
dalam hal penyebaran keramaian yang sudah tepat baru pemindahan puskesmas, penempatan kantor PLN dan koramil. coba kalau semua dipindah ke luar??
mengapa sekarang masfuk malah bikin pergudangannya di plaosan, terminal dirobohkan?
kenapa nggak terminalnya direvitalisasi dan gudangnya di gembong?
apa mbabat gak butuh terminal? apa mau dibiarkan semrawut di pertelon situ?
ada apa di balik semua itu???
dari segi ekonomi, coba lihat siapa yang sekarang menguasai distribusi barang di babat? ada berapa juragan besar yang menguasai gudang-gudang besar di babat? semua pasti tahu siapa mereka? kalau setiap hari sekitar 60 truk kelapa diturunkan di babat, coba tanya siapa juragannya?
lobby semacam apa yang kira-kira telah dimainkan?
bagaimana anak mudanya?
apa ada yang sudah pinter mbalik ke mbabat? coba dihitung?
kita sebenarnya punya Bu Zumrotin yang sekarang anggota komnas HAM (rumahnya dulu kauman), kita juga punya Bu Khusnul Mariyah yang kemaren jadi anggota KPU (rumahnya dulu lengkong) yang laen mungkin banyak.
tapi cukup menarikkah mbabat?
saya merasa ada upaya menghancurkan anak muda mbabat. suatu ketika, seorang teman kecil saya mengajak saya berputar2 mbabat dan desa2 sekitarnya. ditunjukkan ke saya tempat2 bisa memperoleh cimeng. wah tenyata mudah dan banyak banget. ditunjukkan pula nomor2 hp ayam abu2 dari sekolahan di babat. semua orang mbabat tentu sudah tahu di mana pusat operasinya.
dan kita semua diam saja......
?
coba lihat setiap malam takbiran. tahun ini saya gak datang di jalan raya babat. saya takbiran sama annak2 sd dan smp di desa lalu jagongan di masjid desa tempat orang tua saya tinggal sekarang. jam 23.00 sekitar 10 motor meraung2 masuk dari pintu utara desa ke arah selatan desa. semua cowok-cewek teriak2, bukan takbiran. ini tentu kelanjutan dari pesta di jalan raya babat. mereka tentu hendak melanjutkan pesta: entah apa, entah di mana.
dan kita tetap diam saja.....
?
mbabat sebenarnya gudangnya orang gerakan. salah satu jalan di babat bernama jalan Cokroaminoto karena menurut cerita kiai saya (semoga Allah merahmati beliau) di ujung jalan itu pendidik para aktivis pergerakan tingggal: HOS Cokroaminoto.
mbabat adalah tempat pergesekan tokoh2 besar Masyumi, NU dan PKI.
di pundak kita, anak-anak muda mbabat tanggugjawab sejarah itu kini berada.......